Minggu, 18 November 2012

Ketenangan Hidup Bagi Hamba Yang Rajin Berzikir


Telah sama kita ketahui bahwa berzikir merupakan amalan yang mulia dan bernilai tinggi di sisi Rabbul ‘Izzah. Dengan berzikir, seorang hamba akan beroleh banyak keutamaan. Untuk menghasung kita agar memperbanyak zikir, berikut ini akan disebutkan beberapa keutamaan berzikir:


  1. 1.Berzikir akan mengusir setan, menundukkannya, dan membentengi diri darinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (Al-A’raf: 201)Adapun orang yang enggan berzikir, Allah Subhanahu wa Ta’alanyatakan dalam firman-Nya:“Siapa yang berpaling dari berzikir kepada Allah Yang Maha Penyayang, Kami adakan baginya setan yang menyesatkannya maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (Az-Zukhruf: 36)Al-Harits Al-Asy’ari z menyebutkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: “Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’alamemerintahkan lima perkara kepada Nabi Yahya bin Zakariyya alaihi salam agar beliau mengamalkannya dan menyuruh Bani Israil untuk mengamalkannya pula. Namun hampir-hampir Yahya terlambat menyampaikannya kepada Bani Israil. Maka Nabi ‘Isa q berkata kepadanya, ‘Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memerintahkan lima perkara kepadamu agar engkau mengamalkannya dan menyuruh Bani Israil untuk mengamalkannya pula. Namun sampai sekarang engkau belum menyampaikannya. Karenanya, engkau suruh mereka sekarang, atau aku yang akan menyuruh mereka!’ Yahya berkata, ‘Aku khawatir bila engkau mendahuluiku untuk menyampaikannya, aku akan ditenggelamkan ke dalam bumi atau aku akan diazab.’ Yahya pun mengumpulkan orang-orang di Baitul Maqdis hingga masjid tersebut penuh. Mereka duduk di atas balkon. Yahya berkata, ‘Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’alamemerintahkan lima perkara kepadaku agar aku mengamalkannya dan menyuruh kalian untuk mengamalkannya pula…’.”Yahya pun menyebutkan kelima perkara tersebut, yaitu tauhid, shalat, puasa, sedekah, dan yang kelima, kata Yahya:“Dan aku memerintahkan kalian untuk berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena permisalan orang yang berzikir seperti orang yang dikejar oleh musuh dengan cepat hingga ketika ia mendatangi sebuah benteng yang kokoh ia berlindung di dalamnya dari kejaran musuh. Demikian pula seorang hamba, ia tidak dapat melindungi dirinya dari setan kecuali dengan berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala… (HR. Ahmad 4/202, At-Tirmidzi no. 2863, dishahihkan Al-Imam Al-Albani t dalam Shahihul Jami’ no. 1724)Al-’Allamah Ibnul Qayyim t menyatakan bahwa hadits ini sangat agung kedudukannya, sehingga pantas bagi setiap muslim untuk menghafalkan dan memahaminya. (Al-Wabilush Shayyib, hal. 31)Beliau t juga mengatakan, “Seandainya tidak ada lagi keutamaan zikir selain satu keutamaan yang disebutkan dalam hadits ini, niscaya patut bagi seorang hamba untuk tidak berhenti lisannya dari zikrullah, dan terus menerus menekuninya. Karena sungguh ia tidak dapat melindungi dirinya dari musuhnya kecuali dengan zikir. Tidaklah musuh itu dapat masuk menyergapnya kecuali dari pintu kelalaian (lupa dari berzikir). Musuh itu selalu mengintainya. Bila ia lalai, musuh itu menyergap dan menerkamnya. Bila ia berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, mengerutlah (menciut) musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut, menjadi kecil dan patah sampai-sampai menjadi sekecil lalat. Karena itulah ia dinamakan Al-Waswasul Khannas. Maknanya, ia memberi was-was di dalam dada, namun bila si hamba berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa maka syaitanpun mengerut (menciut). Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, “Setan itu mendekam di atas hati anak Adam. Bila si anak Adam lupa diri dan lalai dari berzikir, setan memberikan was-was/bisikan-bisikan. Namun jika ia berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, setan mengerut (menciut).” (Al-Wabilush Shayyib, hal. 72)
  2. Berzikir akan memberikan kebahagiaan dan ketenangan bagi hati seorang hamba,sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman:“Orang-orang yang beriman dan menjadi tenang hati-hati mereka dengan berzikir kepada Allah, ketahuilah dengan berzikir kepada Allah hati akan tenang.” (Ar-Rad: 28)Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata, “Permisalan zikir bagi hati adalah seperti air bagi ikan. Apa jadinya keadaan ikan yang berpisah dengan air?” (Al-Wabilush Shayyib, hal. 85)
  3. Zikir adalah amalan yang ringan dan mudah untuk dilakukan, namun besar pahala dan ganjarannya.Hal ini tampak dalam beberapa hadits berikut ini:Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Siapa yang mengucapkan:“La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ‘ala kulli syay’in qadir” (maaf, tulisan arabnya gagal tertulis disini karena masalah teknis, red)dalam sehari sebanyak seratus kali, maka ganjaran baginya seperti membebaskan sepuluh budak, dicatat untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan dan ia mendapatkan perlindungan dari setan pada hari tersebut hingga sore hari. Tidak ada seorang pun yang melakukan amalan yang lebih afdhal darinya terkecuali bila ada orang yang mengamalkan lebih banyak dari apa yang diamalkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 3293, 6403 dan Muslim no. 6783)Dalam hadits yang sama juga, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Siapa yang mengucapkan:“Subhanallahi wa bihamdihi”(maaf, tulisan arabnya gagal tertulis disini karena masalah teknis, red)dalam sehari sebanyak seratus kali maka dihapus kesalahan-kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan.”Dalam riwayat Muslim (no. 6784) disebutkan, “Siapa yang mengucapkan:“Subhanallahi wa bihamdihi”(maaf, tulisan arabnya gagal tertulis disini karena masalah teknis, red)ketika pagi dan petang sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat nanti tidak ada seorangpun datang membawa amalan yang lebih afdhal darinya kecuali orang yang mengucapkan zikir yang sama dengan yang diucapkannya atau lebih dari yang diucapkannya.”Masih dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau mengabarkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam:“Ada dua kalimat yang ringan diucapkan lisan tapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh Allah yang Maha Rahman, yaitu subhanallah wa bihamdihi dan subhanallahil azhim.” (HR. Al-Bukhari no. 6406 dan Muslim no. 6786)
  4. Banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan jaminan keamanan dari kemunafikan,karena orang-orang munafik sedikit sekali zikirnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya tentang munafikin:“Mereka tidak mengingat  Allah kecuali sedikit.” (An-Nisa: 142)
  5. Zikir merupakan tanaman surga.Abdullah bin Mas’ud z berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam  bersabda:“Pada malam aku diisra’kan, aku berjumpa dengan Nabi Ibrahim Al-Khalil q. Ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka bahwa surga itu bagus tanahnya, segar airnya (tidak asin), dan di surga tersedia tanah yang kosong tanpa pepohonan, dan yang akan ditanam untuk menutupi tanah kosong tersebut adalah ucapan:“Subhannallah Walhamdulillah Wala ilaha illallah Allahu Akbar”(maaf, tulisan arabnya gagal tertulis disini karena masalah teknis, red)(HR. At-Tirmidzi no. 3462, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Ash-Shahihah no. 105)
  6. Orang yang berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala akan mendapatkan shalawat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para malaikat-Nya.Tentunya dengan itu ia mendapat keberuntungan yang besar. Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman:
  7. “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberikan shalawat atas kalian dan juga para malaikat, yang dengan sebab itu Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab: 41-43)Adapun shalawat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas hamba-Nya maknanya adalah pujian Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada si hamba di hadapan para malaikat. Ada juga yang mengartikannya dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’alauntuk si hamba. Sementara shalawat malaikat bermakna permintaan doa dan ampunan untuk si hamba, sebagaimana penjelasan Al-Hafizh Ibnu Katsir t dalam tafsirnya. (Tafsir Al-Qur’anil ‘Azhim, 6/265-266)Demikian keutamaan zikir yang dapat kami sebutkan dan masih banyak keutamaan yang lain…Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Sabtu, 17 November 2012

kalajengking neraka

Kala Jengking Neraka
Di hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama “Huraisy” berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.
Malaikat Jibril bertanya : “Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?”Huraisy pun menjawab, “Aku mahu mencari lima orang.
Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang.
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang derhaka kepada ibubapanya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.”

Tiga Cahaya Di Hari Kiamat


Di hari kiamat ada tiga cahaya yang  berlainan :
Cahaya yang pertama seperti bintang- bintang.
Cahaya yang kedua seperti cahaya bulan.
Cahaya yang ketiga seperti cahaya matahari.

Apabila ditanya cahaya apakah ini ? Lalu dijawab :

“Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah manusia yang ketika di
dunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air
sembahyang apabila terdengar azan.

Yang kedua ialah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum
azan.

Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di
dunia sudah bersiap sedia di dalam masjid sebelum azan lagi.”

Selasa, 13 November 2012

Ya Allah, Ku Mohon Rahmat-Mu July 9, 2008 Doa yang indah dan menyentuh…… “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu. Dengan rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku. Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan dan memudahkan urusanku. Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang tiada dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku. Dengan rahmat-Mu Engkau sucikan amalku. Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan kedewasaanku. Dengan rahmat-Mu Engkau kembalikan sesuatu yang hilang dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku dari segala keburukan.” “Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.” “Ya Allah, saya sampaikan kepada-Mu segala hajatku. Pendeknya pikiranku. Lemahnya amalku. Saya sangat membutuhkan rahmat-Mu. Karena itu, Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Mengabulkan segala urusan. Wahai Dzat yang Melapangkan dada. Sebagaimana Engkau mudah mengalirkan (air) di antara lautan. Maka saya mohon agar Engkau menghindarkanku dari siksa menyala-nyala. Menghindarkanku dari do’a yang sia-sia. Dan dari fitnah kubur. Ya Allah, sungguh, sangat pendek pikiranku tentang itu. Urusanku tidak sampai menjangkaunya. Dan niatku tidak sampai melampauinya, dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk-Mu. Atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang dari hamba-hamba-Mu. Dan karena itu saya rindu kepada-Mu akan itu. Saya memohon kepada-Mu bisa mendapatkannya dengan rahmat-Mu, Ya Rabbal ‘Alamin.” “Ya Allah, Dzat Yang mempunyai tali yang kuat dan urusan yang baik. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu rasa aman di hari persaksian. Syurga di hari kekekalan. Bersama orang-orang dekat lagi syuhada’. Bersama orang-orang yang rukuk lagi sujud. Bersama dengan orang-orang yang memenuhi janji-janjinya. Ya Allah, Sungguh Engkau Maha Cinta dan Kasih-Sayang. Dan Engkau bekerja sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki sendiri.” “Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang menjadi sebab orang lain mendapat petunjuk, dan kami sendiri bagian dari orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Bukan orang-orang yang sesat lagi menyesatkan. Damai terhadap penolong-penolong-Mu. Perang terhadap musuh-musuh-Mu. Kami cinta dengan cinta-Mu kepada orang yang mencintai-Mu. Kami menentang dengan permusuhan-Mu terhadap orang yang melawan-Mu. Ya Allah, inilah do’a, telah kami panjatkan, karena itu sewajarnya Engkau mengabulkan. Ya Allah, kesungguhan telah kami buktikan, oleh karena itu Engkau pasti melepangkan.” “Ya Allah, saya hamba-Mu, putra dari hamba-Mu, putra dari budak-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu. Hukum-Mu berlaku bagiku. Adil putusan-Mu padaku. Saya memohon kepada-Mu dengan menyebut segala nama-Mu. Nama Yang Engkau sendiri menamai-Mu. Atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu. Atau nama yang hanya Engkau yang tahu karena Engkau rahasiakan dalam sisi-Mu. Agar Engkau, Ya Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.” “Ya Allah, sayangi aku untuk meninggalkan maksiat dan dosa, selamanya, selama Engkau menghidupkanku. Ya Allah, sayangi aku, agar Engkau tidak membebani aku di luar kemampuanku. Ya Allah, karuniakan kepadaku penglihatan yang indah terhadap sesuatu yang Engkau ridhai dariku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Terhormat. Mulya yang tiada duanya. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan Engkau dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau meneguhkan hatiku dalam menjaga kitab-Mu, sebagaimana Engkau mengajarkan itu kepada kami. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk selalu membacanya sesuai yang Engkau ridhai.” “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Mulya.Yang memiliki Kehormatan tiada tanding. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan-Mu dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau menerangi penglihatanku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau melancarkan lisanku dengan kitab-Mu. Agar Engkau lapangkan hatiku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau luaskan dadaku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau bersihkan badanku dengan Kitab-Mu. Karena tidak ada yang bisa menolongku dalam menjalankan kebaikan selain-Mu. Tiada yang bisa mendatangkan kebaikan kepadaku selain Engkau. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali datang dari Engkau, Ya Allah, Dzat yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Ya Allah, Ku Mohon Rahmat-Mu



“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu. Dengan rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku. Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan dan memudahkan urusanku. Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang tiada dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku. Dengan rahmat-Mu Engkau sucikan amalku. Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan kedewasaanku. Dengan rahmat-Mu Engkau kembalikan sesuatu yang hilang dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku dari segala keburukan.”

“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”

“Ya Allah, saya sampaikan kepada-Mu segala hajatku. Pendeknya pikiranku. Lemahnya amalku.
Saya sangat membutuhkan rahmat-Mu. Karena itu, Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Mengabulkan segala urusan. Wahai Dzat yang Melapangkan dada. Sebagaimana Engkau mudah mengalirkan (air) di antara lautan. Maka saya mohon agar Engkau menghindarkanku dari siksa menyala-nyala. Menghindarkanku dari do’a yang sia-sia. Dan dari fitnah kubur. Ya Allah, sungguh, sangat pendek pikiranku tentang itu. Urusanku tidak sampai menjangkaunya. Dan niatku tidak sampai melampauinya, dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk-Mu. Atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang dari hamba-hamba-Mu. Dan karena itu saya rindu kepada-Mu akan itu. Saya memohon kepada-Mu bisa mendapatkannya dengan rahmat-Mu, Ya Rabbal ‘Alamin.”

“Ya Allah, Dzat Yang mempunyai tali yang kuat dan urusan yang baik. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu rasa aman di hari persaksian. Syurga di hari kekekalan. Bersama orang-orang dekat lagi syuhada’. Bersama orang-orang yang rukuk lagi sujud. Bersama dengan orang-orang yang memenuhi janji-janjinya. Ya Allah, Sungguh Engkau Maha Cinta dan Kasih-Sayang. Dan Engkau bekerja sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki sendiri.”
“Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang menjadi sebab orang lain mendapat petunjuk, dan kami sendiri bagian dari orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Bukan orang-orang yang sesat lagi menyesatkan. Damai terhadap penolong-penolong-Mu. Perang terhadap musuh-musuh-Mu. Kami cinta dengan cinta-Mu kepada orang yang mencintai-Mu. Kami menentang dengan permusuhan-Mu terhadap orang yang melawan-Mu. Ya Allah, inilah do’a, telah kami panjatkan, karena itu sewajarnya Engkau mengabulkan. Ya Allah, kesungguhan telah kami buktikan, oleh karena itu Engkau pasti melepangkan.”

“Ya Allah, saya hamba-Mu, putra dari hamba-Mu, putra dari budak-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu. Hukum-Mu berlaku bagiku. Adil putusan-Mu padaku. Saya memohon kepada-Mu dengan menyebut segala nama-Mu. Nama Yang Engkau sendiri menamai-Mu. Atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu. Atau nama yang hanya Engkau yang tahu karena Engkau rahasiakan dalam sisi-Mu. Agar Engkau, Ya Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”

“Ya Allah, sayangi aku untuk meninggalkan maksiat dan dosa, selamanya, selama Engkau menghidupkanku. Ya Allah, sayangi aku, agar Engkau tidak membebani aku di luar kemampuanku.

Ya Allah, karuniakan kepadaku penglihatan yang indah terhadap sesuatu yang Engkau ridhai dariku.

Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Terhormat. Mulya yang tiada duanya. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan Engkau dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau meneguhkan hatiku dalam menjaga kitab-Mu, sebagaimana Engkau mengajarkan itu kepada kami. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk selalu membacanya sesuai yang Engkau ridhai.”

“Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Mulya.Yang memiliki Kehormatan tiada tanding. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan-Mu dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau menerangi penglihatanku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau melancarkan lisanku dengan kitab-Mu. Agar Engkau lapangkan hatiku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau luaskan dadaku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau bersihkan badanku dengan Kitab-Mu. Karena tidak ada yang bisa menolongku dalam menjalankan kebaikan selain-Mu. Tiada yang bisa mendatangkan kebaikan kepadaku selain Engkau. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali datang dari Engkau, Ya Allah, Dzat yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Sabtu, 03 November 2012

kisah nyata

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim...
Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadz yang bertugas memandikan mayat orang Islam di sebuah Rumah Sakit. Semoga dapat kita ambil iktibar dan tauladan.

Lebih kurang jam 3.30 pagi, saya menerima panggilan dari rumah sakit untuk mengurus jenazah lelaki yang sudah seminggu tidak dimandikan. Di luar kamar mayat itu cukup dingin dan gelap serta sunyi dan hening.

Hanya saya dan seorang penjaga ruangan tersebut yang berada dalam kamar mayat tsb. Saya membuka dengan hati-hati penutup muka jenazah. Kulitnya putih, badannya kecil dan berusia sekitar 20thn-an. Allah Maha Berkuasa.

Tiba-tiba saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit berubah menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ia sesuatu yg aneh, namun semakin lama berubah semakin hitam, hati saya mula bertanya-tanya. Saya terus menatap perubahan itu dengan seksama, sambil di hati tidak berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Detik demi detik berlalu, wajah jenazah semakin hitam.

Selepas lima menit berlalu, barulah ia berhenti bertukar warna, wajah mayat tsb tidak lagi putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya keluar dari kamar mayat tsb dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh tadi. Berbagai pertanyaan timbul di kepala saya; apakah yang sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu? Mengapa wajahnya berubah menjadi warna hitam? Persoalan demi persoalan muncul di fikiran saya.

Ketika saya termenung tiba-tiba saya melihat ada seorang wanita berjalan menuju ke arah saya. Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan seorang diri di kamar mayat pada pukul 4.00 pagi. Semakin lama dia semakin dekat dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya. Dia berusia 60thn-an dan memakai baju kurung.” Ustadz,” kata wanita itu. “Saya dengar anak saya meninggal dunia dan sudah seminggu mayatnya tidak diurus. Jadi saya mau melihat jenazahnya.” kata wanita bertutur dengan lembut.

Walaupun hati saya ada sedikit tanda tanya, namun saya membawa juga wanita itu ke tempat jenazah tersebut. Saya tarik laci nomor 313 dan membuka kain penutup wajahnya. “Betulkah ini mayat anak Bunda?”tanya saya. “Bunda rasa betul… tapi kulitnya putih.” “Bunda lihatlah betul-betul.” kata saya. Setelah ditelitinya jenazah tsb, wanita itu begitu yakin bahwa mayat itu adalah anaknya. Saya tutup kembali kain penutup mayat dan mendorong kembali lacinya ke dalam dan membawa wanita itu keluar dari kamar mayat.

Tiba di luar saya bertanya kepadanya. “Bunda, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang terjadi sampai wajah anak bunda berubah menjadi hitam?” tanya saya. Wanita itu tidak mau menjawab sebaliknya menangis terisak-isak. Saya ulangi pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Dia seperti menyembunyikan sesuatu.”Baiklah, kalau bunda tidak mau memberitahu, saya tidak mau mengurus jenazah anak Bunda ini. ” kata saya untuk menggertaknya. Dgn nada gertakan demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya. Sambil mengusap airmata, dia berkata, “Ustadz, anak saya ini memang baik, patuh dan taat kepada saya. Jika dibangunkan di waktu malam atau pagi supaya utk sesuatu pekerjaan, dia akan bangun dan mengerjakannya tanpa membantah sepatahpun. Dia memang anak yang baik. Tapi…” tambah wanita itu lagi “apabila Bunda kejutkan dia untuk bangun sembahyang, Subuh misalnya, dia mengamuk marah2 sama bunda. membangunkan dia, disuruh pergi ke kios, dalam hujan lebat pun dia akan pergi, tapi kalau dibangungunkan supaya sembahyang, anak Bunda ini akan terus marah marah. Itulah yang Bunda sesalkan.” kata wanita tersebut. Jawabannya itu mengagetkan saya.

Teringat saya kepada Hadist Nabi bahwa barang siapa yang tidak sembahyang, maka akan ditarik cahaya iman dari wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan saja ditarik cahaya keimanannya, malah diaibkan dengan warna yang hitam. Setelah menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri untuk pulang. Dia berjalan dengan tenang dan menghilang dikegelapan lorong rumah sakit. Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan menyembahyangkan mayat tersebut.

Selesai urusan itu, saya pulang ke rumah lagi. Saya hrs balik secepatnya, kerana perlu bertugas keesokan harinya sebagai imam disalah satu Masjid. Selang dua tiga hari kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi kerabat mayat pemuda tersebut. Melalui nomor telpon yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit, saya hubungi saudara dari mayat yang agak jauh pertalian persaudaraannya. Setelah memperkenalkan diri, saya berkata, “Bapak, kenapa bapak membiarkan orang tua itu datang ke rumah sakit seorang diri di pagi-pagi hari. Rasanya lebih pantas kalau bapak dan keluarga bapak yang datang sebab bapak tinggal tdk jauh dari kota ini.”

Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut, “Orang tua yg mana?” katanya. Saya ceritakan tentang wanita tersebut, tentang bentuk badannya, wajahnya, cara bicaranya serta pakaiannya. “Kalau wanita itu yang ustadz maksud, wanita itu adalah Bundanya, tapi…. Bundanya sdah meninggal dunia lima tahun lalu!” Saya terpaku, tidak tau apa yang hendak dikatakan lagi. Jadi ‘apakah’ yang datang menemui saya pagi itu? Hemm …Walau siapa pun wanita itu dalam arti kata sebenarnya, saya yakin ia adalah ‘SESUATU’ yang Allah turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah terjadi hingga menyebabkan wajah mayat pemuda tsb berubah jadi hitam. Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar dalam ingatan saya.

Ia mengingatkan saya kepada sebuah Hadits Nabi, yang menyatakn bahwa jika seseorang itu meninggalkan sembahyang satu waktu dengan sengaja, dia akan ditempatkan di neraka selama 80,000 tahun. Bayangkanlah seksaan yang akan dilalui karena satu hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Kalau 80,000 tahun?

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Jumat, 02 November 2012

belasungkawa special for alm WAHE


Secercah Kenangan Untuk WAHE
Tertenggung aku membaca berita kepergiaanmu,
Sontak bergetar luluh perih hati ini melepasmu,
Bulir air mata jatuh tak tertahan,
Termanggu dalam hening jiwa,

He,
Terkenang kehangatan untaian kata yang pernah kau tulis,
Teringat senyum yang pernah kau hadirkan untukku & untuk kami semua,
Terpesona ceritamu yang sering menyejukkan jiwa meski lewat maya,
Terkagum tentang nilai ketegaran, semangat & persahabatan yang pernah kau torehkan,

Kini,
Aku & para sahabat terpanah, termanggu diam mengintari cakrawala,
Meski hanya berteman bintang yang tertutup awan,
Dibawah cahaya rembulan yang kesepian,

He,
Meski kini kau telah tiada,
Namun namamu tetap terpatri di relung hati kami,
Sebagai seorang “Sahabat terkasih, Sahabat tercinta, Sahabat tersayang”
Kami kirimkan untuk orang-orang yang menyangimu,
Untaian kata belangsukawa ini,
Karena aku, kami semua turut berduka,
Selamat terbang Merpati Putih,
Terbanglah menembus cakrawala Surga,
Lepaskan semua lelah & deritamu,
Tersenyumlah kembali pada SANG PENCIPTA
Jangan hiraukan,
Kami yang menangis akan kepergianmu,
Kami yang terdiam tak bisa berkata,
Pergilah sahabat, adik yang pernah kami sayangi,
Kami akan tetap mengenangmu,
Selamat jalan He,
Semoga Allah SWT menempatkan kau di sisi TERBAIK,
Ya, Robbi ampunkan semua dosanya,
Bukanlah pintu SURGA baginya.
Amien, ya Robbalalamien.

belasungkawa special for alm WAHE


Secercah Kenangan Untuk WAHE
Tertenggung aku membaca berita kepergiaanmu,
Sontak bergetar luluh perih hati ini melepasmu,
Bulir air mata jatuh tak tertahan,
Termanggu dalam hening jiwa,

He,
Terkenang kehangatan untaian kata yang pernah kau tulis,
Teringat senyum yang pernah kau hadirkan untukku & untuk kami semua,
Terpesona ceritamu yang sering menyejukkan jiwa meski lewat maya,
Terkagum tentang nilai ketegaran, semangat & persahabatan yang pernah kau torehkan,

Kini,
Aku & para sahabat terpanah, termanggu diam mengintari cakrawala,
Meski hanya berteman bintang yang tertutup awan,
Dibawah cahaya rembulan yang kesepian,

He,
Meski kini kau telah tiada,
Namun namamu tetap terpatri di relung hati kami,
Sebagai seorang “Sahabat terkasih, Sahabat tercinta, Sahabat tersayang”
Kami kirimkan untuk orang-orang yang menyangimu,
Untaian kata belangsukawa ini,
Karena aku, kami semua turut berduka,
Selamat terbang Merpati Putih,
Terbanglah menembus cakrawala Surga,
Lepaskan semua lelah & deritamu,
Tersenyumlah kembali pada SANG PENCIPTA
Jangan hiraukan,
Kami yang menangis akan kepergianmu,
Kami yang terdiam tak bisa berkata,
Pergilah sahabat, adik yang pernah kami sayangi,
Kami akan tetap mengenangmu,
Selamat jalan He,
Semoga Allah SWT menempatkan kau di sisi TERBAIK,
Ya, Robbi ampunkan semua dosanya,
Bukanlah pintu SURGA baginya.
Amien, ya Robbalalamien.