Rabu, 17 Agustus 2011

Belajar Kepada Orang Sukses Adalah Cara Cerdas


Belajar kepada orang sukses, yang sudah terbukti berhasil, adalah cara tercepat dalam meraih sukses, sebab kita tidak perlu melakukan coba-coba. Kita tidak perlu melakukan berbagai kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, karena kita sudah mengetahuinya sejak awal. Maukah Anda belajar kepada orang yang sudah terbukti sukses?

Mencontoh Orang Sukses

Anthony Robbins mengatakan, “seandainya saya secara persis menduplikasikan tindakan-tindakan sesama, saya bisa memproduksi kualitas hasil-hasil yang sama dengan mereka. Saya percaya bahwa seandainya saya menabur, saya juga akan menuai.” Jadi, untuk sukses itu mudah, yaitu mencontoh orang sukses.
Lalu bagaimana cara mencontoh orang sukses? Bukankah banyak orang yang mencoba mencontoh orang sukses tetapi tetap saja masih gagal? Betul, sebab mencontohnya belumlah sempurna. Anda belum mencontoh “persis” seperti orang yang Anda contoh.
Seringkali, kita hanya mencontoh secara parsial. Biasanya kita hanya mencontoh tindakan apa saja yang perlu kita tiru dari orang sukses. Namun yang seringkali tidak kita perhatikan ialah “tindakan yang seperti apa?” Kita sudah melakukan tindakan seperti yang dilakukan oleh orang sukses, tetapi mungkin saja kita tidak benar-benar menyamai kualitas tindakan orang yang kita contoh.
Para penemu NLP mengatakan bahwa ada tiga hal yang mendasar yang harus kita duplikasi jika kita benar-benar ingin menduplikasi hasilnya. Ketiga hal tersebut ialah sistem kepercayaan, sintaks mental, dan fisiologi. Kebanyakan kita mungkin sama melakukan strategi dan taktik seperti yang dilakukan oleh contoh kita, namun apakah kita juga melakukan strategi dan taktik dengan diringi sistem kepercayaan yang sama dengan contoh kita? Apakah sintaks mentalnya sama? Apakah fisiologinya sama?
Jika kita melakukan apa yang dilakukan orang sukses dengan kesamaan sistem kepercayaan, sintak sukses, dan fisiologi, maka Anthony Robbins mengatakan bahwa kita boleh dikatakan dijamin sukses. Jadi, jika Anda ingin dijamin sukses, contohlah seseorang, lakukan persis seperti yang dilakukan orang tersebut, dan Anda akan sukses.

Percaya Diri: Dimiliki Atau Dilakukan?


Percaya diri adalah sebuah kondisi pikiran. Artinya sebuah kondisi. Bukan sebuah benda sehingga harus dimiliki, bukan juga sebuah rencana yang harus dilakukan. Yang harus Anda lakukan ialah bagaimana mengkondisikan pikiran Anda sehingga Anda yakin bahwa Anda memiliki potensi dan kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Untuk itulah mengapa saya memiliki kata “meraih” bukan melakukan atau memiliki. Kecuali jika Anda menggunakan kata “kepercayaan” maka Anda boleh menggunakan kata memiliki karena memang sudah dibendakan. Lho, koq malah membahas bahasa? Ini bukan inti pembahasan kita, hanya saja menjawab orang yang meributkan apakah percaya diri dimiliki atau dilakukan. Sekarang sudah jelas.

Mengapa Harus Meraih Percaya Diri?

Ok, saya sudah banyak membahas tentang manfaat percaya diri pada artikel-artikel lainnya. Manfaat percaya diri itu diantaranya:
Dan tentu saja, masih banyak manfaat-manfaat lainnya mengapa kita harus meraih percaya diri. Sangat berguna untuk seluruh aspek kehidupan Anda, baik bisnis, karir, relasi, maupun dakwah. Tingkat kepercayaan diri Anda akan tergambar dari tingkat keberhasilan Anda pada bidang-bidang yang Anda geluti.

Cara Meraih Percaya Diri

Melakukan Sesuatu Secara Bertahap

Banyak strategi dan taktik yang bisa kita gunakan untuk meraih percaya diri. Diantaranya harus dipraktekan langsung dalam satu sesi latihan. Namun bagi Anda yang tidak sempat latihan, saya tuliskan disini salah satu dari strategi meraih rasa percaya diri dengan mudah dan bisa dilakukan dalam kehidupan Anda sehari-hari.
  • Pilihlah satu aktivitas dimana Anda merasa kurang percaya diri melakukannya.
  • Tetapkan tolak ukur keberhasilan dari aktivitas tersebut.
  • Contohnya berbicara saat rapat, Anda bisa menetapkan berbagai tolak ukur seperti berani berbicara, berbicara tanpa gemetar, birbicara tanpa kelu, berani menatap peserta rapat saat bicara, berani menatap bos Anda, dan sebagainya.
  • Tetapkan taget Anda. Saat ini Anda takut untuk berbicara, tagetkanlah untuk berani berbicara meskipun hanya beberapa patah kata.
  • Setelah satu target terpenuhi, tingkatkan target Anda misalnya berbicara tanpa gemetar (jika masih).
  • Terus lakukan sampai Anda bisa mencapai semua keberhasilan yang Anda tetapkan Bersyukur dan buat perayaan, sekecil apapun.
Anda bisa melakukan langkah-langkah yang sama untuk meraih percaya diri pada bidang lain, misalnya dengan keterampilan tangan. Contohnya kemampuan Anda membuat hal-hal yang sangat detil. Contoh nyatanya ialah ada seorang yang tangannya dianggap tidak terampil. Jangan membuat kerajinan tangan, menancapkan paku ditembok saja tidak bisa. Tetapi setelah melakukan latihan seperti metode di atas, dia bisa membuat miniatur kapal laut yang sangat detil. Rasa percaya dirinya sekarang sudah sangat tinggi. Dia menjadi percaya diri dengan teknik ini.
Inti dari strategi ini ialah peningkatan secara terus-menerus. Sedikit demi sedikit tetapi jika Anda lakukan secara kontinyu Anda bisa menjadi seseorang yang mahir dan percaya diri dengan mudah. Anda juga bisa mahir berbisnis jika Anda mulai sekarang mulai berbisnis mulai dari kecil terlebih dahulu. Biasakanlah sehingga suatu saat Anda akan mahir berbisnis.
Memang teknik ini tidak menghasilkan rasa percaya diri dengan cepat. Tetapi hasil dari strategi ini akan mendalam dan berbekas yang lama. Dalam pelatihan yang saya selenggarakan, saya selalu menggabungkan konsep lambat tetapi membekas dengan konsep cepat. Setelah pelatihan Anda langsung meraih percaya diri dan terus membekas di dalam diri Anda melalui latihan yang saya uraikan di atas.

Bisakah Percaya Diri Dengan Memperbaiki Penampilan?

Apakah percaya diri itu dengan tampil tanpa jerawat? Kulit putih? Pakaian dan aksesoris yang keren? Atau dengan memiliki kendaraan yang mewah?
Jika Anda mengatakan memang bisa percaya diri karena mobil mewah, maka saya mau bertanya kepada Anda, apakah Anda percaya pada diri sendiri atau percaya mobil?
Dengan penampilan yang baik, Anda akan berani tampil. Anda tidak takut mendapatkan celaan atau diremehkan oleh orang lain. Penampilan mungkin akan membantu Anda tampil percaya diri, namun sebenarnya, letak percaya diri itu ada di pikiran atau di mental Anda. Jangan terjebak dengan percaya diri yang semu.
Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan seperti ini,
“Meski pun mobilnya jelek, tetapi orang itu tetap PD menghadapi orang besar.”
Artinya, bukan mobil atau penampilan yang menyebabkan seseorang itu PD, tetapi ada di pikirannya.
Silahkan tampil sebaik mungkin, tetapi jangan lupa untuk meningkatkan kondisi mental Anda sehingga mampu melakukan hal-hal yang hebat.

Cara Berpikir Positif

ntuk mengetahui cara berpikir positif Anda harus memahami terlebih dahulu pengertian berpikir positif. Jika Anda sudah membaca artikel tersebut, maka silahkan lanjutkan membaca artikel ini untuk mengetahui lebih jauh tentang cara berpikir positif.
Saya yakin, Anda sudah mengetahui manfaatnya. Oleh karena itu, pertanyaan selanjutnya ialah bagaimananya? OK akan saya jelaskan caranya disini:

Inilah Cara Berpikir Positif

Cara berpikir positif bisa dilakukan dengan dua cara, yang pertama menggunakan pikiran sadar dan yang kedua dengan pikiran bawah sadar. Mana yang terbaik? Keduanya baik, tetapi akan lebih jika Anda mengubah pikiran bawah sadar Anda karena nanti Anda akan berpikir positif secara otomatis. Alasan kedua, pikiran bawah sadar sebenarnya memiliki peranan jauh lebih besar dalam mengendalikan hidup kita.

Cara berpikir positif menggunakan pikiran sadar

Cara berpikir positif menggunakan pikiran sadar ialah berpikir dengan menggunakan rasio atau akal. Tahukah Anda, banyak orang yang masih mengabaikan rasio atau akal dalam memikirkan sesuatu. Cobalah Anda tengok dijalan, banyak yang tidak masuk akal. Apakah mempertaruhkan nyawa di jalan hanya demi emosi atau lebih cepat sedikit itu masuk akal?
Tentu masih banyak contoh-contoh lain, hal-hal yang sebenarnya di luar logika. Kalau dibahas disini tentu akan banyak sekali. Saya akan ambil satu contoh, ini berkaitan dengan kepercayaan diri. Misalnya Anda pernah berbicara di depan umum, kemudian Anda melakukan kesalahan. Apakah ini berarti Anda tidak bisa berbicara di depan umum? Jika kita menggunakan rasio dengan benar, seharusnya kita mengatakan belum tentu. Bisa saja itu hanya kesalahan dan tidak menunjukkan siapa diri kita sebenarnya.
Hanya saja, banyak orang yang terbawa emosi (bukan rasio) dengan langsung menganggap dirinya “tidak becus” berbicara di depan umum. Padahal ini hanya anggapan atau optini. Faktanya Anda memang melakukan kesalahan. Tetapi, tidak ada satu kaidah logika apa pun yang mengatakan bahwa Anda “tidak bisa” (atau “tidak akan pernah bisa”) berbicara di depan umum. Ini hanya opini.

Cara berpikir positif menggunakan pikiran bawah sadar

Bagaimana bisa, akan tidak sadar? Iya… memang terjadi secara tidak sadar, namanya juga bawah sadar. Lalu bagaimana cara berpikir positif secara tidak sadar? Caranya ialah dengan membentuk pola pikir positif dalam pikiran bawah sadar kita. Pikiran bawah sadar bekerja secara otomatis, mirip mesin. Oleh karena itu, kita harus memberikan cetakan atau pola dalam pikiran bawah sadar kita.
Pola pikir tersebut sering kita kenal dengan mindset atau paradigma berpikir. Yaitu sesuatu yang akan menjadi landasan atau cetakan kita berpikir. Jika pikiran bawah sadar kita sudah memiliki pola pikir positif (ada juga yang menyebut pola pikir sukses) maka semua pikiran kita akan menjadi positif.
Jika Anda melihat setiap orang memiliki karakter tersendiri, karena mereka memiliki pola pikir yang berbeda. Ucapan dan tindakan seseorang sangat dipengaruhi oleh pikirannya.

Motivasi Kerja Sejati


Untuk mengetahui motivasi kerja dalam Islam, kita perlu memahami terlebih dahulu fungsi dan kedudukan bekerja. Mencari nafkah dalam Islam adalah sebuah kewajiban. Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan kebutuhan manusia, diantaranya kebutuhan fisik. Dan, salah satu cara memenuhi kebutuhan fisik itu ialah dengan bekerja.
Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang merupakan bagian dari ibadah. Motivasi kerja dalam Islam bukanlah untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk mengejar kekayaan dengan segala cara. Tapi untuk beribadah. Bekerja untuk mencari nafkah adalah hal yang istimewa dalam pandangan Islam.

Motivasi Kerja Dalam Islam

Cobalah simak beberapa kutipan hadist dibawah ini. Anda bisa melihat bagaimana istimewanya bekerja mencari nafkah menurut sabda Nabi saw.
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
Luar biasa, dikatakan dalam hadits diatas bahwa mencari nafkah adalah seperti mujahid, artinya nilainya sangat besar. Allah suka kepada hambanya yang mau berusah payah mencari nafkah. Saya kira, ini lebih dari cukup sebagai motivasi kerja kita sebagai muslim. Bahkan, kita pun berpeluang mendapatkan ampunan dari Allah.
Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)

Hukumnya Wajib

Mencari rezeki yang halal dalam agama Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya.
Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Perlu diperhatikan dalam hadist di atas, ada kata sesudah. Artinya hukumnya wajib sesudah ibadah lain yang fardhu. Jangan sampai karena merasa sudah bekerja, tidak perlu ibadah-ibadah lainnya. Meski kita bekerja, kita tetap wajib melakukan ibadah fardhu seperti shalat, puasa, ibadah haji, zakat, jihad, dan dakwah. Jangan sampai kita terlena dengan bekerja tetapi lupa dengan kewajiban lainnya.

Jika Motivasi Kerja Sebagai Ibadah

Jika motivasi kerja kita sebagai ibadah, tentu yang namanya ibadah ada aturannya. Memang berbeda dengan ibadah ritual atau ibadah mahdhah, sebab bekerja sebagai ibadah ghair mahdhah. Artinya, dalam kaidah ushul Fiqh, kita memiliki kebebasan yang luas untuk bekerja selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Langkah pertama agar bekerja menjadi sebuah ibadah ialah harus diawali dengan niat, sebab amal akan tergantung niat. Niatkanlah bahwa bekerja sebagai salah satu ibadah kepada Allah.
Langkah kedua ialah pastikan dalam bekerja tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk itu kita perlu memperhatikan:
  • Apa yang dikerjakan? Untuk apa kita bekerja? Apakah kita bekerja untuk sesuatu yang dihalalkan oleh agama? Pastikan kita bekerja untuk sesuatu yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
  • Cara melakukan pekerjaan kita. Apakah cara-cara Anda bekerja sesuai dengan ajaran Islam? Bagaimana dengan pakaian, batasan antara laki-laki dan perempuan, dan sebagainya.

Etos Kerja Seorang Muslim

Jika tujuan bekerja begitu agung. Untuk mendapatkan ridha Allah Subhaanahu wa ta’ala, maka etos kerja seorang Muslim haruslah tinggi. Sebab motivasi kerja seorang Muslim bukan hanya harta dan jabatan, tetapi pahala dari Allah. Tidak sepantasnya seorang Muslim memiliki etos kerja yang lemah. Coba perhatikan diatas, ada kata-kata “susah payah” dan “kelelahan” yang menandakan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, dan jauh dari sifat malas.
Jadi, tidak ada kata malas atau tidak serius bagi seorang Muslim dalam bekerja. Motivasi kerja dalam Islam bukan semata mencari uang semata, tetapi serupa dengan seorang mujahid, diampuni dosanya oleh Allah SWT, dan tentu saja ini adalah sebuah kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT.

Profesional dan Ahli

Dalam hadits diatas juga disebutkan kata profesional dan ahli. Jika motivasi kerja Anda sebagai ibadah, maka Anda akan melakukannya dengan sebaik mungkin. Anda akan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam bekerja. Anda terus belajar dan berlatih agar semakin hari menjadi semakin ahli dalam bekerja. Kemauan Anda untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bisa dijadikan ukuran apakah motivasi kerja Anda untuk ibadah atau bukan.

‘Adil Dalam Bekerja

Salah satu bentuk profesional itu adalah ‘adil, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jika waktunya bekerja, Anda bekerja. Jika waktunya istirahat atau shalat, Anda bisa shalat dan istirahat. Jika tidak, maka bisa termasuk melakukan hal yang dzalim, tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. ‘Adil juga berarti, Anda bekerja sesuatu tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang Anda miliki.

Motivasi Belajar Adalah Kunci Sukses


Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar.
Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik. Jadi untuk mengukur sejauh mana Anda bisa berkembang ialah dengan mengukur sejauh mana motivasi belajar Anda. Bagaimana meningkatkan motivasi untuk belajar?

Meningkatkan Motivasi Belajar

Mengenali Penghambat Motivasi Belajar

Kita harus mengenal terlebih dahulu, apa saja yang melemahkan motivasi belajar. Seringkali semua ini hanyalah mitos belaka. Suatu keyakinan negatif yang meracuni diri kita sehingga malas belajar atau tidak memiliki motivasi belajar. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:
  1. Ah Teori!” Banyak orang yang tidak mau belajar karena mereka tidak suka teori. Menurut mereka teori tidak penting, yang penting adalah praktek. Betul, tidak salah sama sekali. Sehebat apa pun teori yang Anda miliki jika tidak diiringi praktek, maka semuanya akan percuma. Namun saat Anda langsung praktek, maka Anda tetap saja akan belajar, yaitu belajar pada pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin akan mencoba-coba mencari yang benar. Belajar kepada pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu sukses adalah untuk mengurangi coba-coba Anda, sehingga Anda akan lebih cepat untuk berhasil. Teori saja memang salah. Langsung praktek bisa sering salah. Teori ditambah praktek adalah yang terbaik. Belajarlah.
  2. Saya sudah tua, sulit untuk belajar. Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Kesulitan belajar karena Anda sendiri yang menghentikan belajar sehingga pola pikir kita menjadi berubah, dari pola pikir belajar menjadi pola pikir yang tertutup. Saat kualiah saya melihat banyak dosen yang sudah senior masih tetap membeli buku dan belajar. Mereka sudah tua tetapi masih belajar karena mereka biasa belajar. Jika Anda merasa sulit belajar, biasakanlah belajar meskipun sedikit demi sedikit sampai Anda terbiasa lagi belajar.
  3. Tidak ada waktu. Jika Anda sudah membaca ebook saya Seni Mengelola Waktu, maka Anda tidak akan lagi mengatakan bahwa tidak ada waktu. Alasan tidak ada waktu hanya ilusi belaka. Semua orang memiliki waktu, tetapi mengapa orang lain bisa tetapi Anda tidak? Bukan waktu yang menjadi masalah, tetapi pilihan Anda. Apakah Anda mau memprioritaskan belajar atau tidak?

Apa Manfaat Belajar Buat Saya?

Setelah Anda memahami apa saja yang menjadi penghambat motivasi belajar kemudian menyingkirkan semua penghambat tersebut, maka langkah selanjutnya ialah Anda harus membangkitkan energi yang menggerakan Anda untuk belajar. Inilah yang menjadi motivasi belajar Anda.
Tanyakan pada diri Anda: “Apa manfaatnya jika saya belajar?”
Tadi sudah disebutkan diatas, belajar adalah pengembangan diri. Dengan belajar Anda akan menjadi lebih baik. Coba renungkan, apa yang Anda dapatkan jika:
  1. Anda bisa melakukan ibadah lebih baik?
  2. Anda bisa melakukan pekerjaan (jika Anda seorang karyawan) dengan cara lebih baik dan lebih berkualitas?
  3. Anda bisa memasarkan produk atau jasa Anda dengan lebih baik (jika Anda seorang penjual atau pebisnis)?
  4. Anda bisa mendidik anak dengan lebih baik?
  5. Dan masih banyak yang lainnya.
Jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas adalah motivasi belajar Anda.
Apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik akan membawa kebaikan pada diri Anda. Anda hanya bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik dengan cara belajar. Pengalaman? Tidak, meski Anda memiliki pengalaman puluhan tahun, Anda tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik jika Anda tidak mengambil hikmah (belajar) dari pengalaman sebelumnya. Kuncinya adalah belajar baik dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman atau praktek orang lain dituliskan dan disusun secara sistematis, maka jadilah sebuah teori.
Oleh karena itu, silahkan renungkan apa saja manfaat jika Anda melakukan hal-hal diatas lebih baik. Baik dalam bidang agama, pekerjaan, pendidikan, bisnis, dan apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik, maka semuanya akan kembali kepada Anda. Anda akan menjadi lebih baik.

Belajar Adalah Kunci Keluar Dari Masalah

Satu lagi agar Anda memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah kesadaran bahwa kemauan belajar Anda adalah kunci agar Anda bisa keluar dari masalah.
Saat Anda sedang menghadapi masalah berat, maka Anda harus belajar agar bisa mengatasi masalah berat tersebut. Jika Anda melihat sebuah masalah sangat besar, penyebabnya karena diri Anda begitu kecil. Artinya mental Anda ciut, kemampuan Anda yang minim, wawasan yang sempit, dan keterampilan yang rendah. Artinya Anda harus memperbesar diri Anda sehingga masalah tidak lagi terlihat besar. Caranya adalah dengan belajar. Yup, tidak ada cara lain. Bukan mengeluh, bukan menyalahkan orang lain, dan bukan pula penyalahkan lingkungan.
Saya rasa manfaat kebaikan bagi diri Anda dan juga kemampuan Anda menghadapi semua masalah adalah sudah sangat cukup menjadi motivasi untuk belajar dan tetap belajar. Termasuk, saat motivasi belajar anak Anda kurang, maka Anda harus belajar bagaimana cara memotivasi anak.

Kiat Sukses Hakiki


Bagaimana mengagungkan Allah akan menjadi kiat sukses kita? Dunia akan terlihat begitu kecil. Tidak ada lagi yang perlu ditakuti di dunia ini karena semuanya begitu kecil, ditambah lagi dengan kenyataan kalau hidup di dunia ini adalah fana.
Saat kita melihat bahwa dunia ini kecil, penglihatan ini akan menjadi bekal kita dalam meraih sukses dunia akhirat. Ada dua hal yang perlu kita sadari berkaitan dengan kiat sukses ini.

Kiat Sukses Bukan Untuk Dunia Saja

Pertama. Jangan fokus hanya belajar kiat sukses untuk dunia saja. Dunia begitu kecil memberikan peringatan bagi kita, bahwa kita jangan HANYA mencari dunia saja. Dunia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat. Sungguh, sebuah kerugian besar jika kita HANYA konsentrasi untuk dunia saja. Kita perlu memiliki visi sukses dunia akhirat.
Mengapa saya menulis kata “HANYA” dengan huruf besar? Ini sebagai penekanan bahwa yang tidak boleh itu adalah kita HANYA memiliki tujuan dunia saja. Namun jika kita memiliki tujuan dunia (tanpa hanya), itu adalah boleh bahkan harus selama dalam rangka meraih tujuan akhirat.

Berawal Dari Persepsi Diri

Kedua. Saat kita melihat dunia begitu kecil, bukan berarti kita harus menjauhi dunia. Justru harus memberikan motivasi tersendiri bagi kita bahwa untuk mendapatkan dunia itu adalah mudah. Jika kita merasa sulit mendapatkan dunia, artinya ada masalah dengan diri kita. Bukan dunia yang besar, tetapi diri kita yang terlalu kecil dibanding dunia.
Melihat dunia yang “kecil” artinya kita memiliki pikiran yang besar. Kita memiliki pikiran yang positif tentang meraih keberhasilan dunia. Orang yang berpikiran positif tidak akan pernah mengatkan bahwa untuk meraih keberhasilan dunia ini berat atau sulit. Jika kita masih melihat bahwa untuk meraih keberhasilan itu sangat sulit, artinya kita perlu membenahi pikiran kita.
Orang yang berpikiran positif akan memiliki suatu pola pikir: “Jika Allah yang Mahabesar menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya kecil dimata Allah. Semuanya mudah dimata Allah.”
Tentu saja, ada kunci untuk mendapatkan kebesaran Allah ini, yaitu setelah kita menggantungkan semua pertolongan dan perlindungan kepada Allah semata. Katakanlah:
Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali Imran: 173)

Aplikasi Kiat Sukses Ini

Bagaimana aplikasi kiat sukses ini dalam kehidupan sehari-hari? Kata kuncinya ialah berani. Berani dalam hal apa saja? Tentu saja berani dalam hal-hal positif yang membawa Anda kepada keberhasilan.
  1. Kiat Sukses Pertama: Berani mengambil resiko. Sukses besar akan selalu berhadapan dengan resiko besar. Jika Anda yakin bahwa semua menjadi kecil, maka Anda yakin bahwa sebesar-besarnya resiko itu tetaplah kecil dimata Allah. Mulai sekarang, beranilah mengambil resiko baik dalam karir dan bisnis. Jika Anda masih sering takut menghadapi sesuatu yang besar, apakah benar Anda yakin dengan kebesaran Allah?
  2. Kiat Sukses Kedua: Berani memiliki tujuan besar. Bukankah semua menjadi kecil? Jadi, sebesar-besarnya tujuan Anda, itu adalah kecil di mata Allah. Jangan takut memiliki tujuan besar, bahkan sepertinya tidak mungkin dicapai, sebab sebesar apa pun tujuan Anda adalah kecil bagi Allah.
  3. Kiat Sukses Ketiga: Belajarlah. Jika Anda menghadapi sesuatu yang sulit, seolah tidak mungkin dilakukan, atau sangat berat dilakukan, artinya Anda perlu belajar. Sebenarnya, semuanya kecil, kita hanya saja belum tahu caranya.
Ini adalah kiat sukses yang terlihat sederhana, namun bisa mengubah hidup Anda.

Berdo’a, Berusaha, dan Tawakal

Saat berbicara tentang kiat sukses, sering ada orang yang langsung berkata bahwa yang penting itu adalah berdo’a, berusaha, dan tawakal. Sangat betul, tidak ada yang salah dengan perkataan ini. Yang salah adalah jika kita hanya mengatakannya saja tanpa ada implementasi dalam kehidup kita sehari-hari.

Berdo’a

Saat kita yakin, bahwa Allah Maha Besar dan semua yang ada di dunia ini kecil, maka setelah Anda berdo’a, Anda akan memiliki keyakinan yang mantap bahwa Anda akan mencapai apa yang Anda inginkan dan akan mengatasi semua masalah yang sedang Anda hadapi. Semuanya kecil bagi Allah, kenapa harus tidak yakin?
Sejauh mana Anda yakin? Bisa dilihat dari sejauh mana Anda berusaha.

Berusaha

Jika Anda benar-benar menginginkan tercapainya tujuan Anda, plus keyakinan akan mantap setelah Anda berdo’a, maka seharusnya Anda memiliki semangat yang luar biasa saat berusaha. Sejauh mana Anda semangat berusaha? Jika Anda masih malas, masih berusaha asal-asalan, dan mudah menyerah, maka benarkah Anda yakin bahwa do’a Anda akan dikabulkan?
“Yang penting sudah berusaha.”
Pertanyaanya adalah sejauh mana usaha Anda? Jika Anda sudah berusaha, kemudian gagal, dan berhenti, artinya usaha Anda belum selesai. Belumlah dikatakan sempurna sesuatu yang dilakukan sudah selesai.
“Lalu sampai kapan saya berusaha?”
Jawabannya sampai berhasil.
“Bagaimana jika tidak juga berhasil?”
Artinya, Anda harus berusaha untuk berhasil. Ada yang salah jika sebuah usaha tidak juga memberikan hasil. Mungkin arah yang Anda tuju salah. Jika tujuan Anda ada di barat, tetapi Anda melangkah ke arah selatan, maka Anda tidak akan pernah sampai ke tujuan Anda. periksalah, mungkin arah langkah Anda keliru.
Kemungkinan kedua ialah Anda melakukan cara yang salah. Maka ubahlah cara Anda untuk mencapai tujuan Anda. Belajarlah agar bisa melakukan cara yang benar atau cara yang lebih baik. Kemungkinan ketiga adalah arah Anda benar dan cara Anda sudah benar, hanya saja tujuan Anda masih jauh, maka bersabarlah.

Tawakal

Tawakal adalah mewakilkan kepada Allah. Sekali lagi, justru ini akan membuat Anda semangat luar biasa. Jika Anda kembali kepada kayakinan bahwa semua kecil bagi Allah dan Anda sudah menyerahkan semua kepada Allah, artinya Anda menghadapi yang kecil dengan bantuan Allah. Dengan tawakal, hidup Anda akan tambah semangat bukan malah loyo atau berhenti.
Kiat sukses ini memang terlihat sederhana, tetapi bukan kiat sukses sembarangan. Justru inilah kiat sukses inti yang bisa mengubah hidup Anda jika Anda memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan Anda.

Apakah Membaca Renungan Bermanfaat?


Tergantung renungan apa yang Anda baca.
“Tapi, kalau hanya merenung saja percuma?”
Masalahnya, saya tidak menyebutkan merenung SAJA. Tidak pernah ada kata “saja” atau “hanya”. Berpikirlah cerdas, jangan sampai dengan pikiran selintas kita menghilangkan atau melewatkan manfaat merenung yang luar biasa.
Manfaat membaca renungan itu sangat besar. Untuk keberhasilan Anda dalam bisnis, dalam karir, bahkan untuk akhirat pun merenung sangat bermanfaat.

Apa Itu Renungan?

Renungan pemikiran mendalam terhadap cerita, analogi, anekdot, atau peristiwa untuk mendapatkan hikmah tertentu. Jadi merenung berbeda dengan melamun. Ada hasil yang kita dapatkan dari renungan, yaitu berupa hikmah. Dan hikmah itu selalu baik.
Apa istimewanya hikmah yang kita dapatkan dari renungan? Kuncinya adalah hikmah yang kita dapatkan hasil pemikiran mendalam dari sebuah cerita, analogi, anekdot, atau peristiwa akan langsung masuk ke dalam qalbu kita. Proses mendapatkan hikmah dari renungan adalah sebuah momen AHA atau pencerahan yang tidak akan mudah dilupakan. Inilah yang menjadikan hikmah dari hasil renungan akan awet menempel pada qalbu kita.

Renungan Ada Di Al Quran

Jika kita perhatikan, dalam al Quran banyak sekali ayat-ayat bahan renungan. Kisah dan peristiwa masa lalu mendominasi Al Quran yang pasti syarat dengan hikmah nilai-nilai luhur.
Allah memerintahkan kita untuk merenungi (tadzabur) alam agar kita bisa menemukan tanda-tanda kebesar Allah,
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya), (QS An Nahl:12)
Banyak perumpaan (analogi) dalam Al Quran yang akan membawa kita menemukan banyak hikmah yang tida ternilai harganya.
Di sekitar kita pun, banyak yang bisa kita renungi dan kita dapatkan hikmahnya. Atau kita juga bisa mendapatkan hikmah dari renungan-renungan yang sudah dilakukan oleh orang lain.
Berikut adalah renungan-renungan yang bisa Anda baca untuk menambah pembendaharaan hikmah baik untuk sukses dunia dan akhirat.

Mengapa Motivasi Diri Begitu Penting?


Pentingnya motivasi diri bisa dipahami dengan sangat sederhana. Bukankah untuk sukses kita harus bertindak? Ya tentu saja. Tindakan akan ada jika kita memiliki alasan, pendorong, atau penarik yang cukup. Inilah yang disebut motivasi. Intinya, dengan motivasi diri yang cukup, Anda akan bertindak.

Sudah Cukupkah Motivasi Diri Saya?

Saya sudah bertindak, apakah saya sudah cukup memiliki motivasi diri? Ya, Anda sudah memiliki motivasi diri yang baik. Buktinya Anda sudah mau bertindak. Tindakan adalah indikator adanya motivasi dalam diri Anda.
Tapi tunggu dulu. Anda harus bertanya lebih jauh lagi. “Apakah motivasi diri saya cukup untuk mengantarkan saya meraih sukses?”
Analoginya adalah semakin jauh perjanalan yang akan kita tempuh, maka akan semakin besar energi (bahan bakar) yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita. Begitu juga dengan sukses Anda, seberapa besar sukses Anda akan menentukan sejauh mana Anda membutuhkan motivasi.
Banyak orang yang memiliki motivasi, kemudian dia bertindak. Namun, tidak lama kemudian dia berhenti atau menyerah. Jelas disini, motivasi diri yang dia miliki masih kurang untuk mencapai sukses.
Coba kita lihat dengan contoh kasus.
Kasus 1: Ada orang yang mau mencari nafkah, tapi itu pun kalau kebetulan ada yang ngajak atau peluang ada di depan mata. Jika tidak ada, dia santai-santai saja.
Kasus 2: Ada orang yang seharian bekerja. Mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Setelah itu dia santai, istirahat, dan nonton TV sampai tidur.
Kasus 3: Ada orang yang kerja seharian. Setelah pulang dia belajar, memperdalam berbagai bidang berkaitan dengan karirnya. Baik dengan membeli buku, ebook, video, atau kursus. Atau dia memiliki bisnis sampingan, baik sebagai sales, distributor MLM, jasa, dan sebagainya.
OK, tentu saja masih banyak kasus yang bisa saya berikan untuk meihat tingkat motivasi diri seseorang. Ketiga kasus diatas hanya sebuah gambaran bahwa motivasi diri setiap orang bisa berbeda meski dia sudah mau bertindak.
Sekarang ukurlah tingkat motivasi diri Anda. Sudahkan cukup untuk mencapai cita-cita Anda?

Motivasi Diri Itu Perlu Dijaga

Adalah salah jika kita menganggap kalau motivasi itu permanen. Motivasi adalah kondisi pikiran. Iman saja bisa turun (futur) apalagi dengan motivasi. Artinya perlu upaya untuk terus menjaga motivasi agar tidak turun ke dalam kondisi yang sudah tidak tertolong lagi, yaitu penyakit malas kronis.
Untuk itulah, kami menyediakan produk dan artikel plus cerita untuk meningkatkan dan menjaga motivasi diri Anda.

Inilah Motivasi Hidup Sesungguhnya


Motivasi hidup akan mempengaruhi hidup Anda. Banyak orang yang masih belum memahami apa yang menjadi motivasi hidup atau baru memahami sebagian dari motivasi hidup sebenarnya. Pemahaman yang kurang atau parsial tentu akan mempengaruhi kualitas kehidupan kita.
Apa definisi motivasi hidup? Kita lihat dulu definisi motivasi. Motivasi pada dasarnya adalah alasan atau dorongan untuk bertindak. Maka motivasi hidup bisa diartikan alasan atau dorongan untuk hidup.

Mengapa Kita Hidup?

Dari sini akan membawa kepada sebuah pertanyaan besar, mengapa kita hidup? Mengapa kita ada di dunia ini? Siapa saya? Banyak orang yang berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Namun mereka tidak akan menemukan jawabannya atau menemukan jawaban yang salah selama mereka mencari dari sumber yang salah.
Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Ad Dzariat:56)
Jadi ibadahlah yang menjadi motivasi hidup sejati kita. Hidup kita tiada lain hanya untuk beribadah kepada Allah. Segala gerak gerik kita, pemikiran kita, dan ucapan kita harus dalam rangka beribadah kepada Allah.
Tentu saja, pemahaman ibadah disini adalah ibadah secara integral. Bukan hanya ibadah ritual saja, tetapi ibadah secara kesuluruhan. Artinya semua aspek kehidupan yang kita jalani harus dalam rangka ibadah.

Inilah Motivasi Hidup Sejati

Jika ibadah sudah menjadi motivasi hidup kita, inilah yang perlu kita lakukan:

Motivasi Hidup: Ibadah Driven Action

Artinya semua tindakan kita digerakan dalam rangka ibadah kepada Allah. Ibadah adalah penggerak, ibadah adalah motivasi. Tidak ada yang kita lakukan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah. Bukan untuk yang lain.
Pertama: Jadikan, semua yang kita lakukan saat ini menjadi bernilai ibadah. Tapi hati-hati, ada berbagai tindakan yang tidak bisa diubah menjadi ibadah yaitu tindakan yang nyata-nyata perbuatan maksiat. Untuk tindakan maksiat, harus dihentikan dan diganti dengan ibadah. Untuk mengganti tindakan “biasa” menjadi tindakan ibadah ialah dengan dua cara:
  1. Niatkan sebagai ibadah
  2. Lakukan dengan cara yang sesuai syariat
Kedua: Ketahui apa saja ibadah yang harus kita lakukan dan lakukanlah sebisa mungkin. Ketahuilah apa yang dilarang dan jangan lakukan.
Mudah-mudahan kita semua menjadi pribadi yang hidup dengan motivasi hidup sejati ini. Inilah moto hidup kita: Hayatuna kuluha ibadah = hidup kita seluruhnya adalah ibadah.

Memahami Makna Ibadah

Ibadah artinya tunduk dan patuh secara total kepada Allah. Bukan hanya tunduk secara ritual melainkan juga tunduk secara sosial. Sayangnya makna ibadah ini selalu dipersempit kepada wilayah ritual saja. Mana yang lebih penting? Keduanya!
Jangan karena rajin melakukan ibadah ritual, maka ibadah muamalah ditinggalkan. Atau sebaliknya, karena sibuk ibadah muamalah (berdagang) maka dia meninggal ibadah ritual yang justru sebagai pokok ibadah, yaitu shalat.
Ibadah juga tidak hanya yang disebutkan dalam rukun Islam saja. Itu adalah rukun, tetapi masih banyak ibadah-ibadah yang harus dan bisa kita lakukan. Silahkan buka al Quran dan hadits, setiap kita menjalankan perintah itu adalah ibadah. Setiap kita meninggalkan apa yang dilarang, itu juga ibadah.
Dakwah juga ibadah. Bukan tugas ajengan, kiai, ustadz, mubaligh, atau ulaman saja. Tetapi tugas semua orang Muslim. Artinya Anda pun memikul kewajiban untuk berdakwah. Begitu juga, berdakwah itu bukan hanya ceramah saja. Ceramah adalah bagian dakwah, tetapi masih ada bentuk-bentuk dakwah lainnya.
Agar Anda lebih sempurna dalam ibadah, maka kita harus terus-menerus meningkatkan ilmu tentang agama agar kita mengetahui apa saja ibadah yang bisa dan harus dilakukan oleh kita. Kemauan kita mempelajari agama adalah ciri seseorang yang memahami makna motivasi hidup sejati.
Silahkan renungkan, sejauh mana Anda mau mempelajari agama. Memahami apa saja yang diperintahkan dan apa saja yang dilarang. Sejauh mana Anda membaca hadits dan Al Quran? Sejauh mana Anda belajar tata cara ibadah dan hukum Islam kepada para ahlinya?
Motivasi hidup juga bukanlah agar kita berguna untuk sesama. Tidak, bukan itu. Berguna bagi sesama bukanlah motivasi hidup sejati, kecuali diiringi dengan niat karena Allah. Jika niat karena Allah, maka berguna bagi sesama adalah bagian dari ibadah yang tentu saja ada aturannya dalam Islam. Artinya, jika Anda ingin berguna bagi sesama, setelah niat, Anda harus melakukannya sesuai dengan tuntunan Al Quran dan hadits. Karena itu syarat ibadah, niat dan syar’i.
Tidak, tidak ada motivasi hidup yang lain. Hanya untuk beribadah kepada Allah. Bukan untuk kesenangan, bukan untuk popularitas, bukan juga untuk harta dan kekayaan. Inilah motivasi hidup hakiki.

cara menyakinkan diri agar percaya diri

Pertanyaan: Bagaimana cara meyakinkan diri sendiri untuk memiliki rasa percaya diri? Pertanyaan ini bagus sekali, karena kunci dari percaya diri adalah keyakinan akan diri sendiri.
Jadi, pertanyaan ini ialah bagaimana cara meyakinkan diri sendiri. Jika Anda sudah memiliki keyakinan akan diri sendiri, maka percaya diri akan muncul.
Banyak orang yang mengatakan tidak yakin kalau belum melihat dengan mata sendiri. Meski ungkapan ini “rancu” namun itulah apa yang ada di pikiran banyak orang. Mereka hanya yakin jika sudah melihat. Padahal kalau sudah melihat bukan keyakinan lagi, itu namanya sudah pengetahuan. Justru, yakin itu terhadap sesuatu yang belum kita lihat.
OK, tidak masalah. Bagaimana pun itulah apa yang ada di pikiran kebanyakan orang. Termasuk Anda? Sekarang kita akan belajar bagaimana “melihat” kemampuan Anda, sehingga Anda menjadi lebih yakin bahwa diri Anda mampu. Inilah cara meyakinkan diri.
Cara melihat kemampuan Anda ialah dengan melakukan apa yang disebut: “tantangan“. Banyak penulis buku mengatakan, jika kita ingin percaya diri, maka lakukanlah tantangan. Tantangan adalah sebuah tindakan yang selama ini Anda anggap sulit bahkan tidak mungkin dilakukan.
Mengapa harus melakukan tantangan? Karena ini langkah awal cara meyakinkan diri. Jika Anda hanya melakukan apa yang Anda bisa, Anda tidak bisa melihat kemampuan Anda yang sesungguhnya. Dengan melakukan tantangan, mata Anda akan terbuka, ternyata Anda bisa melakukan sesuatu yang selama ini Anda anggap tidak bisa. Maka percaya diri pun akan naik.
Masalahnya… Banyak orang yang enggan melakukan tantangan. Baru mendengar saja, sudah terlintas sesuatu yang berat. Melakukan tantangan adalah keluar dari zona nyaman, sehingga banyak orang yang tidak mau melakukannya. Termasuk Anda? Coba saja periksa, seberapa banyak tantangan yang pernah Anda lakukan.
Oleh karena itu, ada strategi khusus bagaimana cara kita melakukan tantangan. Strategi itu adalah: bertahap. Anda akan merasa berat atau sulit jika langsung menghadapi tantangan yang berat. Tantangan harus bertahap, mulai dari tantangan yang kecil, kemudian dinaikan lagi sampai Anda mampu melakukan tantangan besar dalam hidup Anda. Cara meyakinkan diri harus dilakukan secara bertahap.

Dalam hidup, tantangan itu selalu ada



Apa pun profesi Anda, Anda akan selalu berhadapan dengan tantangan. Atau.. Anda menyebutnya dengan nama “masalah”?
Terserah apakah Anda menyebutnya masalah atau tantangan, salah satunya akan selalu datang. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Lalu bagaimana cara menghadapi tantangan? Silahkan lanjutkan membaca.
Cara Menghadapi Tantangan
Pertama: yakinlah bahwa setiap Anda mengalahkan sebuah tantangan Anda akan mendapatkan sebuah kepuasan tersendiri. Buktinya? Banyak orang yang sengaja mencarinya. Karena mereka sudah merasakan bagaimana kepuasan setelah menaklukannya.
Anda tidak perlu seperti mereka, tidak perlu mendaki tebing yang terjal, melakukan aksi berbahaya, menyebrang selat dengan berenang, dan sebagainya. Anda bisa memilih tantangan yang memberikan manfaat bagi karir dan bisnis Anda. Saat Anda mengalahkan tantangan, maka karir dan bisnis Anda akan maju pesat.
Contoh tantangan dalam bisnis: Menaikan pendapatkan 2 kali lipat dalam 3 bulan. Berani?
Kadang tantangan datang tanpa kita cari. Bisa jadi datang dari persaingan yang tidak bisa kita hindari. Tidak perlu takut, tidak perlu mengeluh, dan jangan dijadikan masalah atau hambatan. Itu adalah tantangan yang perlu Anda taklukkan.
Kedua: fokuslah pada tujuan Anda. Seorang pendaki gunung, dia fokus untuk sampai ke puncak. Dia tidak melihat ke bawah terus menerus. Fokus dia bagaimana sampai ke puncak dengan cara mengalahkan tantangan yang ada tepat di hadapan dia. Jika Anda fokus pada tujuan, pikiran Anda akan terpacu untuk mengalahkan tantangan. Bukan mengeluh.
Ketiga: kembangkan kreativitas Anda. Orang yang menyerah ialah orang yang tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Padahal, masih banyak ide yang bisa dilakukan. Tugas Anda ialah menggali ide-ide tersebut kemudian mencobanya untuk mengatasi tantangan di hadapan Anda.
Keempat: jagalah motivasi Anda. Mengatasi tantangan seperti mendaki gunung. Perlu energi yang besar. Oleh karena itu tingkatkan motivasi Anda dan jagalah agar tidak turun. Banyak orang yang kalah dari tantangan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat.
Kelima: langlah demi langkah. Bagaimana cara orang mendaki gunung tertinggi di dunia? Selangkah demi selangkah. Jadi meski tantangan Anda sebesar gunung… bagi-bagilah menjadi rencana harian. Ambil tindakan setiap hari, fokus, dan sabar.
Ingin lebih cepat? Tentu saja, Anda harus mengubah cara kerja Anda. Silahkan pelajari revolusi waktu untuk lebih lengkapnya.
Anda bisa menaklukan tantangan jika mau.

Jumat, 12 Agustus 2011

nasehat untuk istri




  1. Jangan membiarkan suami anda memandang dalam keadaan anda tidak menggembirakannya. Wanita yang paling baik adalah wanita yang selalu membuat suaminya bahagia.
  2. Hendaklah senyum itu senatiasa menghiasi bibirmu setiap anda dipandang oleh sang suami.
  3. Perbanyaklah mencari keridhan suami dengan mentaatinya, sejauh mana ketaatan anda kepada suami, sejauh itu pulalah dia merasakan cintamu kepadanya dan dia akan segera menuju keridhaanmu.
  4. Pilihlah waktu yang tepat untuk meluruskan kesalahan suami.
  5. Jadilah anda orang yang lapang dada, janganlah sekali-kali menyebut-nyebut kekurangan suami anda kepada orang lain.
  6. Perbaikilah kesalahan suami dengan segala kemampuan dan kecintaan yang anda miliki, janganlah berusaha melukai perasaannya.
  7. Janganlah memuji-muji laki-laki lain dihadapan suami kecuali sifat diniyah yang ada pada laki-laki tersebut.
  8. Jangan engkau benarkan ucapan negatif dari orang lain tentang suamimu.
  9. Upayakan untuk tampil di depan suamimu dengan perbuatan yang disenanginya dan ucapan yang disenanginya pula.
  10. Berilah pengertian kepada suami anda agar dia menghormatimu dan saling menghormati dalam semua urusan.
  11. Anda harus selalu merasa senang berkunjung kepada kedua orang tuanya.
  12. Janganlah anda menampakkan kejemuan padanya, jika terjadi kekurangan materi Ingatlah bahwa apa yang ia berikan kepadamu sudah lebih dari cukup.
  13. Biasakanlah anda tertawa bila ia tertawa, menangis dan bersedih jika ia bersedih. Karena bersatunya perasaan akan melahirkan perasaan cinta kasih.
  14. Diam dan perhatikanlah jika ia berbicara.
  15. Janganlah banyak mengingatkan bahwa anda pernah meminta sesuatu kepadanya. Bahkan jangan diingatkan kecuali jika anda tahu bahwa ia mudah untuk diingatkan.
  16. Janganlah anda mengulangi kesalahan yang tidak disenangi oleh suami anda dan ia tidak suka melihatnya.
  17. Jangan lupa bila anda melihat suami anda shalat sunnah di rumah, hendaknya anda berdiri dan ikut shalat dibelakangnya. Jika ia membaca, hendaknya anda duduk mendengarkannya.
  18. Jangan berlebih-l;ebihan berbicara tentang angan-angan pribadi di depan suami, tetapi mintalah selalu agar ia menyebutkan keinginan pribadinya di depanmu.
  19. Janganlah mendahulukan pendapatmu dari pendapatnya pada setiap masalah, baik yang kecil maupun yang besar. Hendaklah cintamu kepadanya mendorong anda mendahulukan pendapatnya.
  20. Janganlah anada mengerjakan shaum sunnah kecuali dengan izinnya, dan jangan keluar rumah kecuali dengan sepengetahuannya.
  21. Jagalah rahasia yang disampaikan kepadamu dan janganlah menyebarkannya sekalipun kepada kedua orang tuanya.
  22. Hati-hati jangan sampai menyebut-nyebut bahwa anda lebih tinggi derajatnya dari derajat suami. Hal itu akan mengundang kebencian kepadamu.
  23. Jika salah satu dari orang tuanya sakit atau kerabatnya, maka anda punya kewajiban untuk menjenguk bersamanya.
  24. Sesuaikanlah peralatan rumah tangga anda dengan barang-barang yang disenangi suami anda.
  25. Jangan sampai anda meninggalkan rumah meskipun sedang bertengkar dengannya.
  26. Katakanlah kejemuan dan kebosananmu ketika ia sudah meninggalkan rumah.
  27. Terimalah udzurnya ketika ia membatalkan janjinya untuk keluar bersamamu, karena mungkin ia terpaksa memenuhi panggilan orang yang datang kepadanya.
  28. Hindari sifat cemburu, sesungguhnya cemburu adalah senjata penghancur.
  29. Janganlah mengabaikan pemimpinmu (suami) dengan alasan bahwa ia telah menjadi suamimu.
  30. Janganlah anda berbicara dengan sang suami, seakan-akan anda suci dan dia berdosa.
  31. Jagalah perasaannya, jangan gembira ketika dia sedang sedih dan jangan menangis ketika dia gembira.
  32. Perbanyaklah menyebut-nyebut keutamaan suami di hadapannya.
  33. Perlihatkan kepada suamimu bahwa anda turut merasakan apa yang dirasakan sang suami tatkala ia tidak berhasil mencapai maksud dan tujuannya.
  34. Perbaharuilah (tekad suami) ketika terjadi kegagalan.
  35. Jauhilah sifat dusta karena hal itu akan menyakitkannya.
  36. Ingatkanlah selalu pada suamimu bahwa anda tidak tahu (bagaimana nasib anda) seandainya anda tidak dipersunting olehnya.
  37. Ucapkanlah rasa syukur dan terima kasih pada waktu ia memberikan sesuatu kepadamu.

Kamis, 11 Agustus 2011

10 sifat yang di idamkan

1. Lemah-lembut
Coba perhatikan cara Cewek berbicara kepana teman-temannya. Apakah dia selalu suka bernada keras, teriak-teriak, atau malah sopan dan selalu lembut dalam berkata-kata? Ciri-ciri inilah yang mencerminkan di mana cara si Cewek akan berbicara kepada kamu dan keluargamu nantinya.

2. Hemat
Cowok mana yang mau punya Cewek bermaterialistis? Nanti kalau kamu sudah berkeluarga dengan Cewek tersebut, dia akan menghabiskan uang untuk belanja baju-baju yang tidak perlu. Coba perhatikan dari cara dia menghabiskan uangnya sekarang. Apakah dia termasuk orang yang hemat, pelit, atau hura-hura?


3. Perhatian
“Kok dia bisa ingat dengan ulang tahun orang tuaku?” ujar kamu. Itu adalah pertanda bagus. Dia benar-benar perhatian akan hal-hal kecil seperti itu. Padahal, kalian belum menikah. Sehabis kamu pulang kerja, makananpun sudah tersedia. Saat kamu sedang sakit, dia memasakan bubur untuk kamu. Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membantu dan memperkuat hubungan kamu. Bukankah Cowok juga memang suka diberi perhatian lebih dari si Cewek?

4. Penyabar
Kamu telat untuk kencan dengan si Cewek tapi si Cewek tidak marah sama sekali saat kamu datang dan dia sudah menunggu 25 menit kelaparan. Kenapa sabar itu ciri-ciri yang baik? Coba pikirkan kalau anda sedang dalam situasi apa saja yang berbau negatif; kesabaran itu akan membantu suasana itu tidak menjadi lebih buruk. Coba bayangkan kamu sedang kencan dengan Cewek yang tidak sabar. Sedikit-sedikit dia marah karena kamu tidak tepat waktu, berbuat sedikit kesalahan. Kencan yang seharusnya senang-senang malahan menjadi pengalaman buruk.

5. Sederhana
Perhatikan apakah si Cewek kamu suka berlebihan di depan teman-temannya. Apakah dia suka memamerkan tas baru yang baru dia beli hari itu juga? Orang yang suka pamer dan tidak sederhana menunjukan kalau si Cewek itu tidak percaya diri; ada kekurangan yang dia punya dan ingin menutupinya dengan memamerkan sesuatu yang lebih dari dia. Ini sifat yang tidak bagus untuk para Cowok.

6. Jaga kecantikan
Tidak berarti Cewek itu harus tampil cantik, tapi menjaga kecantikan itu juga berarti itu Cewek tahu bagaimana caranya menjaga dan merawat dirinya sendiri. Jikalah anda sedang berkencan dengan dia, perhatikanlah “make-up” yang dia pakai. Apakah terlalu berlebihan sehingga menarik perhatian orang-orang lain di sekitar anda? Apakah dia memakai rok mini yang berlebihan? Jaga kecantikan itu berarti menjaga penampilan secukupnya dan sewajarnya di saat dan tempat yang benar.

7. Dewasa dan bijaksana
Cowok suka dengan Cewek yang bijaksana dan bersikap dewasa. Di saat kesusahan, Cowok akan membutuh bantuan dari seorang Cewek yang dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

8. Taat beragama
Agama adalah salah satu pegangan hidup untuk kita manusia. Taat kepada agama juga menunjukan kalau si Cewek akan taat terhadap kamu. Bukan berarti kamu bisa semena-mena terhadap dia dan menyuruh si Cewek untuk menuruti apapun yang kamu mau, tapi taat beragama menunjukan bahwa si Cewek juga mempunyai prinsip hidup yang baik dan yang dia tekuni.

9. Keibuan
Cewek kalau senang bermain dengan anak kecil, bisa menggendong bayi, menunggu mereka tidur, dan sebagainya. Inilah tanda-tanda dari Cewek yang bisa kamu bayangkan saat mereka menjadi istri kamu. Dia akan menjadi seorang ibu yang pandai di dalam rumah tangga.

10. Tabah menderita dan mau bekerja keras
Inilah salah satu ciri-ciri dari Cewek yang agak susah dicari. Mengapa? Cewek sudah terbiasa dengan tradisi di mana Cowok yang mencari uang. Di masa-masa sulit, Cewek biasanya tidak terbiasa untuk bekerja keras untuk keluarga. Jikalau kamu sudah menemukan Cewek yang tabah menderita dan mau bekerja keras, hargailah dia.

Selasa, 09 Agustus 2011

semangat hingga akhir hayat

SUBHANALLAH...
ternyata saat puasa kita kuat tidak makan minum yang halal sekalipun
ternyata penggemar rokokpun kuat untuk tidak merokok
ternyata kita bisa bangun syahur
ternyata kita bisa sholat diawal waktu
ternyata kita bisa taat
jadi ....
apa dong alasan kita tidak taat selama ini
bukan tidak mampukan?
Tetapi karena tidak mau alias MALAS.
Inilah saatnya SEMANGAT melatih diri untuk taat & taat seterusnya hingga AJAL TIBA

Senin, 08 Agustus 2011

Tanda-tanda Gagal Ramadhan

Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Di bawah ini kiat-kiat menghindari gagalnya Ramadhan :
1. Kurang melakukan persiapan di bulan Syaban.
Misalnya, tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Syaban, sebagaimana telah disunnahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam. Dalam hadits Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu anha berkata, “Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Syaban.”
2. Gampang mengulur shalat fardhu.
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih” (Maryam: 59).
Menurut Said bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar, ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.
3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah.
Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih.
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami” (Al-Anbiya:90).
Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya. (Hadits Qudsi)
4. Kikir dan rakus pada harta benda.
Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta benda, karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya.
Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, akan menguatkan sifat utama kemanusiaan (Insaniyah).
5. Malas membaca Al-Qur’an.
Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Qur’an. Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur’an (HR Baihaqi).
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci.
6. Mudah mengumbar amarah.
Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda : “Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah.”
Dalam hadits lain beliau bersabda : “Puasa itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
7. Gemar bicara sia-sia dan dusta.
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhari dari Abu Hurairah).
Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab Ra berkata : Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia (Al Muhalla VI: 178).
Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap berkata di belakang hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak : Bicara dulu baru berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu, disaring, baru diucapkan.
8. Memutuskan tali silaturrahim.
Ketika menyambut datangnya Ramadhan Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya”. Puasa mendidik pribadi-pribadi untuk menumbuhkan jiwa kasih sayang dan tali cinta.
Pelaku shiyam jiwanya dibersihkan dari kekerasan hati dan kesombongan, diganti dengan perangai yang lembut, halus dan tawadhu. Apabila ada atau tidak adanya Ramadhan tidak memperkuat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, itu tanda kegagalan.
9. Menyia-nyiakan waktu.
Al-Qur’an mendokumentasikan dialog Allah SWT dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main. Allah bertanya : “Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi ?.” Mereka menjawab : “Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. Maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman : “Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. “Maka apakah kamu mengira sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai Arsy yang mulia” (Al-Mu’minun: 112-116).
Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan orang yang lalai atas karunia waktu dengan melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan.
10. Labil dalam menjalani hidup.
Labil alias perasaan gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup juga tanda gagal Ramadhan. Pesan Rasulullah SAW : ‘Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah telah memfardhukan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka semua pintu surga, dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tiada diberikan kebajikan malam itu, maka sungguh tidak diberikan kebajikan atasnya’ (HR Ahmad, Nasa’i, Baihaqi dari Abu Hurairah)
Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.
11. Tidak bersemangat mensyiarkan Islam.
Salah satu ciri utama alumnus Ramadhan yang berhasil ialah tingkat taqwa yang meroket. Dan setiap orang yang ketaqwaannya semakin kuat ialah semangat mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan amar ma’ruf nahiy munkar dilakukannya, karena ia ingin sebanyak mungkin orang merasakan kelezatan iman sebagaimana dirinya. Jika semangat ini tak ada, gagal lah Ramadhan seseorang.
12. Khianat terhadap amanah.
Shiyam adalah amanah Allah yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggung-jawabkan di hadapan-Nya kelak. Shiyam itu ibarat utang yang harus ditunaikan secara rahasia kepada Allah.
Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sir (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata. Sebaliknya orang yang gagal Ramadhan mudah mengkhianati amanah, baik dari Allah maupun dari manusia.
13. Rendah motivasi hidup berjama’ah.
Frekuensi shalat berjama’ah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan. Selain itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap kesusahan sesama manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjama’ah, yang saling menguatkan.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh” (Ash-Shaf: 4). Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjama’ah.
14. Tinggi ketergantungannya pada makhluk.
Hawa nafsu dan syahwat yang digembleng habis-habisan selama bulan Ramadhan merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq. Orang yang tunduk dan taat kepada Allah lebih mulia dari mereka yang tunduk kepada makhluk.
15. Malas membela dan menegakkan kebenaran.
Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para alumni akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan baru yang bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan kita sebagai pecundang.
16. Tidak mencintai kaum dhuafa.
Syahru Rahmah, Bulan Kasih Sayang adalah nama lain Ramadhan, karena di bulan ini Allah melimpahi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang ekstra. Shiyam Ramadhan menanam benih kasih sayang terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat. Faqir miskin, anak-anak yatim dan mereka yang hidup dalam kemelaratan. Rasa cinta kita terhadap mereka seharusnya bertambah.
Jika cinta jenis ini tidak bertambah sesudah bulan suci ini, berarti Anda perlu segera instrospeksi.
17. Salah dalam memaknai akhir Ramadhan.
Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan seluruh rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sadaqah, karena istighfar dan sadaqah dapat menambal yang robek-robek atau yang pecah-pecah dari puasa. Menginjak hari-hari berlalunya Ramadhan, mestinya kita semakin sering melakukan muhasabah (introspeksi) diri.
“Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Hasyr: 18).
18. Sibuk mempersiapkan Lebaran.
Kebanyakan orang semakin disibukkan oleh urusan lahir dan logistik menjelang Iedul Fitri. Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang menentukan nilai akhir kita di mata Allah dalam bulan mulia ini. Menjadi pemenang sejati atau pecundang sejati.
Konsentrasi pikiran telah bergeser dari semangat beribadah, kepada luapan kesenangan merayakan Idul Fitri dengan berbagai kegiatan, akibatnya lupa seharusnya sedih akan berpisah dengan bulan mulia ini.
19. Idul Fitri dianggap hari kebebasan.
Secara harfiah makna Iedul Fitri berarti ‘hari kembali ke fitrah’. Namun kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka dari penjara Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali, syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan peran khalifah dan abdi Allah secara lebih profesional.
Kesadaran penuh akan kehidupan dunia yang berdimensi akhirat harus berada pada puncaknya saat Iedul Fitri, dan bukan sebaliknya.